Open Turnamen Voli Piala Gubernur Banten 2025: Merawat Asa, Menumbuhkan Talenta
Wongkite.com, Serang, 13 Oktober 2025 — Lapangan voli di Perumahan Taman Graha Asri Tahap 3, Kelurahan Serang, berubah menjadi medan persaingan sengit pada Sabtu dan Minggu (11-12 Oktober). Sebanyak 20 tim voli dari dalam dan luar Provinsi Banten, termasuk klub-klub dari Jakarta, memeriahkan Open Tournament Voli Ball Piala Gubernur Banten 2025. Turnamen ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan ruang untuk melahirkan generasi baru pencinta olahraga bola voli sekaligus mempererat jalinan sosial antar komunitas.
Di balik semarak pertandingan, terlihat perjuangan klub-klub akar rumput—atau yang dikenal dengan istilah “tarkam” yang harus mengupayakan biaya transportasi dan akomodasi demi bisa ikut berkompetisi. Keringat mereka menjadi gambaran nyata bahwa olahraga bukan sekadar hiburan, tapi juga wadah pembentukan karakter dan semangat juang.
Sponsorship dan Dukungan untuk Olahraga Lokal
Kesuksesan turnamen ini tak lepas dari peran serta para sponsor untuk mensukseskan kegiatan, para sponsor itu diantaranya adalah Bank Banten, Jamkrida Banten, Xl satu, BYD, Tunas Toyota, Hyunday, BPR Serang, Damri dan beberapa sponsor lainya. Dukungan finansial dari beberapa sponsor ini mencakup pendanaan operasional, penyediaan hadiah, dan fasilitas penunjang lainnya. Sponsorship ini bukan hanya soal branding institusi, melainkan cerminan komitmen dalam mendorong pengembangan olahraga dan pembinaan talenta lokal yang berdampak positif bagi masyarakat Banten.
Keterlibatan mereka dalam acara ini adalah bagian dari upaya membangun sinergi sosial serta memajukan potensi daerah melalui olahraga, yang sekaligus memperkuat hubungan antara institusi keuangan dan masyarakat.
Gubernur Banten Andra Soni: Apresiasi dan Dorongan
Gubernur Banten, Andra Soni, hadir membuka secara resmi turnamen tersebut. Kehadiran Andra bukan sekadar seremonial, sebagai mantan atlet hoki dan penggemar olahraga pingpong, ia menilai olahraga sebagai elemen penting dalam membangun karakter dan kebugaran masyarakat.
Dalam sambutannya, Andra memberikan apresiasi tinggi terhadap kerja keras Agus Supriyadi, Ketua Panitia sekaligus Ketua RW 027 Taman Graha Asri, yang dinilainya sukses mengkonsolidasikan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah, sponsor, hingga komunitas lokal sehingga acara berjalan lancar dan sukses.
“Ini bukan hanya soal pertandingan, tetapi ajang pembinaan dan penguatan solidaritas sosial. Dengan semangat dan kepemimpinan seperti yang ditunjukkan Agus Supriyadi, saya optimistis Banten akan terus melahirkan atlet berbakat yang bermental kuat dan berintegritas,” ujarnya.
Agus Supriyadi: Dari Komunitas untuk Komunitas
Agus Supriyadi menegaskan bahwa turnamen ini adalah wujud nyata semangat gotong royong dan kepedulian terhadap perkembangan olahraga di tingkat akar rumput. Ia menyadari tantangan yang dihadapi, mulai dari penggalangan dana, koordinasi dengan berbagai pihak, hingga memastikan seluruh rangkaian acara berjalan dengan baik.
“Kami bangga bisa menggelar turnamen ini. Ini bukan sekadar soal olahraga, tetapi bagaimana membangun kebersamaan dan memberi ruang bagi talenta lokal untuk berkembang. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berlanjut dan bahkan lebih besar ke depan,” kata Agus.
Sebagai Kepala Satpol PP Provinsi Banten, Agus juga menyampaikan dukungan lembaga terhadap pengembangan olahraga yang sehat dan berwawasan sosial, meskipun keterlibatan Satpol PP dalam turnamen kali ini lebih sebagai bentuk partisipasi dan penguatan komunitas.
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Turnamen
Open Turnamen Voli Ball Piala Gubernur Banten 2025 menampilkan lebih dari sekadar pertandingan voli. Ia menjadi laboratorium sosial di mana komunitas menemukan ruang berekspresi, membangun jaringan, dan menumbuhkan talenta. Dengan dukungan Bank Banten dan pemerintah daerah, serta semangat kolektif dari Agus Supriyadi dan seluruh pihak terkait, turnamen ini membuktikan bagaimana olahraga dapat menjadi jembatan pembangunan sosial dan budaya lokal.
Turnamen ini memang tak hanya soal angka skor: di balik smash dan block, terlihat daya tarik sosial sertavpemberdayaan ekonomi kerakyatan yang tumbuh antar warga yang menjadi penonton, UMKM meramaikan stan, dan pemain lokal mendapat panggung. Hadiah uang bukan fokus utama, yang diutamakan menurut penyelenggara adalah kebersamaan, hiburan publik, dan prestise trofi gubernur
Di akhir, tim PUPR Banten keluar sebagai juara setelah menundukkan pesaingnya. Turnamen ini bukanlah sekadar lomba, melainkan potret upaya lokal membina olahraga dari akar rumput, dengan semangat bahwa dari komunitas kecil bisa lahir harapan besar.
